Demam HARLEM SHAKE, Demam Bebaskan Dunia

Oleh: Piyo Zul
Sahabat Kreatif 



15 maret 2013, ada yang berbeda dari Bujang Begagil malam ini. Selepas  hidangan pembuka yang disuguhkan oleh band Black & The Rusiep, dan candaan pembawa acara, terdapat “camilan kecil” yang tidak biasa. Di saat sedang asiknya pembawa acara melakukan guyonannya, muncullah satu sosok makhluk yang mengenakan helm lantas melakukan gerakan-bisa disebut tarian- yang tak begitu beraturan, tak berapa lama sosok ini di ikuti pula oleh beberapa orang lainnya. Kejadian ini berlangsung kurang lebih tiga kali, mengikuti irama lagu yang bernuansa disco yang tiba-tiba juga hadir ditengah percakapan pembawa acara. Gerakan tak beraturan dan diikuti oleh beberapa orang inilah yang disebut harlem sheek.

Tema yang diambil pada malam itu adalah harlem sheek sebagai gaya ekspresi bebas selain sekedar bentuk eksisitensi diri. Perlu diketahui, konon video harlem sheek yang banyak bermunculan di media jejaring social ini telah menembus angka puluhan juta pengunjung.

Untuk mengupas fenomena ini, maka Bujang Begagil menghadirkan narasumber  yaitu, Aimi Sulaiman (pakar psikologi social, sekaligus pengajar di Universitas Negeri Bangka Belitung), dan narasumber yang berlatar belakang komunitas (komunitas KONFOS sungailiat yang diwakili oleh Aksan Sanjaya, dan YVCI babel, yang diwakili oleh Sandra Isdiawan).

Menurut Aimi Sulaiman, fenomena harlem sheek ini hanyalah sebuah fenomena biasa yang akan berakhir dengan sendirinya, hal ini terjadi sebagai wujud dari tekanan keseharian yang mendorong mereka  terutama pemuda melakukan sebuah kegiatan kebebasan dalam bentuk tarian tersebut. Tak jauh berbeda dengan yang diutarakan oleh Aksan (KONFOS) beliau menyatakan fenomena ini adalah dampak dari mudahnya jangkauan terhadap situs jejaring social yang kemudian dimanfaatkan oleh pemuda mengekspresikan diri. Sementara itu, di tarik kesamaannya antara kebebasan berekspresi harlem sheek dan komunitas bermotor, Sandra mengatakan bahwa kegiatan mereka itu hanyalah sebuah hobi yang “diakui” bersama, dan kegiatan mereka juga menyentuh beragam kegiatan dan komunitas lainnya.
               
Pada sesi pertanyaan, terdapat dua orang penanya yang mewakili komunitas YVCI babel dan seorang mahasiswa, Lia dan Riski serta penelpon dari pendengar RRI. Pertanyaan keduanya kurang lebih sama, yaitu apakah dampak positif dan negative dari harlem sheek. Dan kesemua narasumber juga memberikan jawaban yang tidak jauh berbeda, bahwa harlem sheek hanyalah sebuah kegiatan berekspresi biasa dan tidak memberikan pengaruh apapun, hanya saja dalam kegiatan ber-harlem sheek ini dikhawatirkan terjadi insiden tak terduga yang memicu bentrokan.
               
Pada malam itu juga semestinya diadakan teleconference bersama seorang pembawa acara talk show di salah satu stasiun televise swasta, seorang pembawa acara yang “booming” bersama kick andy, Andi F Noya. Sayangnya, begitu dihubungi ternyata yang bersangkutan tidak dapat terhubung.
               
Sebelum acara usai, dilakukan tarian harlem sheek, alanya bujang begagil bersama pengujung dan komunitas yang hadir.
Share this post :
Comments
0 Comments

Post a Comment

 

Copyright © 2011-2017. BANGKA BELITUNG KREATIF